Sebagian buatmu Tuan
Sehari-hari kukucur-usung terpedaya..
lalu...
Dari tengadah duka kutekuk kubekuk..
Menjadi-jadi luka membentuk saja muka
bertemu kerut
Setapak digayuh
Gusar bertambah....
Sudah...(Menggapai tak sampai)
Tuan....
Kau masih saja pemurah
terus tersenyum
Biar Muka berbaling
Air mata bersaksi
Diri..Tidakah masih peka?
Tuan..
Masih kau tidak marah?
Ini duka kutepuk di malam
Ketika sunyi..
Ketika malu serta rogokan suara ta'beradab meringkih..
Biar kukucup...
Biar kuregug..
Biarkan saja payah-payah kusebut...
lalu...
Dari tengadah duka kutekuk kubekuk..
Menjadi-jadi luka membentuk saja muka
bertemu kerut
Setapak digayuh
Gusar bertambah....
Sudah...(Menggapai tak sampai)
Tuan....
Kau masih saja pemurah
terus tersenyum
Biar Muka berbaling
Air mata bersaksi
Diri..Tidakah masih peka?
Tuan..
Masih kau tidak marah?
Ini duka kutepuk di malam
Ketika sunyi..
Ketika malu serta rogokan suara ta'beradab meringkih..
Biar kukucup...
Biar kuregug..
Biarkan saja payah-payah kusebut...
Ibni Mabnie Nur pada 20 Januari 2011 jam 15:47
Tidak ada komentar:
Posting Komentar