Sebentar lagi kita bisa bermain
bersepeda atau lari-lari
lihat saja kehalaman depan
jalan yang berlubang kemarin sudah hilang karna ada yang memohon..
Kamu bisa sepuasnya memicu sepeda...
Seperti itu keadanya...
Kau yang mendamba dulu
sekarang sudak pucuk berpindah seperti kecut
atau sepedamu yang mulai lelah digayuh
kau seperti wanita saja
panjang rambutnya
seoalah lelah pintar yang kehabisan akal,
atau karna rambut yang panjang itu akar dari pemikiran mu..
Sudahlah yang sudah biar lalu
sekarang kamu harus coba lari sekencang sepeda yang kau gayuh dulu
perkuat kakimu
sebentar-sebantar lari dari kakimu bisa buat kuat yang lelah sebelahmu
tanyalah dia yang sudah tua jompo
dihabiskan apa saja kaki kuat kekar dahulu
kamu bukan kanak lagi yang tiap hari bermain kemudian tidur
kau sudah pantas bilang "AKU"
dan aku sudah bisa tau kau dan dia.....
Semoga bukan sekedar pelarian.....
lihat saja kehalaman depan
jalan yang berlubang kemarin sudah hilang karna ada yang memohon..
Kamu bisa sepuasnya memicu sepeda...
Seperti itu keadanya...
Kau yang mendamba dulu
sekarang sudak pucuk berpindah seperti kecut
atau sepedamu yang mulai lelah digayuh
kau seperti wanita saja
panjang rambutnya
seoalah lelah pintar yang kehabisan akal,
atau karna rambut yang panjang itu akar dari pemikiran mu..
Sudahlah yang sudah biar lalu
sekarang kamu harus coba lari sekencang sepeda yang kau gayuh dulu
perkuat kakimu
sebentar-sebantar lari dari kakimu bisa buat kuat yang lelah sebelahmu
tanyalah dia yang sudah tua jompo
dihabiskan apa saja kaki kuat kekar dahulu
kamu bukan kanak lagi yang tiap hari bermain kemudian tidur
kau sudah pantas bilang "AKU"
dan aku sudah bisa tau kau dan dia.....
Semoga bukan sekedar pelarian.....
Ibni Mabnie Nur pada 04 Oktober 2010 jam 15:38
Tidak ada komentar:
Posting Komentar