Selasa, 02 Oktober 2012

RAMADHAN

l. Pandeglang



Belajar menangisi rindu
dari marhaban syahru romadhon
sesuka hati menggurat urat, dari sauk sampai membungkuk

tersenyum mencium mewangi alam yang khusu
suara tilawah Qur'an menggema membuka ruang luas dada

disini, dimana mula itu kukenal ia
fitroh setelah melangkah selesai sholat sunah
membasuh kaki ibunda
sempurna dengan silaturahim sanak taulan


ll. Pelered

Perbedaan dimulai ketika kuteriakan Aamiin setelah Fatihah
kata mereka aku dianggap main-main
padahal disisi perjalanan ada hal yang pantas kita ambil

Terasa beda
dan ku tahu, tuhan sengaja meletakan aku bersama mereka
aku bayangkan, ada satu hari dimana aku akan mengatakan
" engakau mengajarkan perbedaan itu nyata "


lll. Jakarta

Sampai pada takdir
segala berkumpul
huruf-huruf tanpa kutbah
yang menggurat kening pada kerut mengingat nama
membuat simpul dari lilin-lilin sudut kota
dan aku masih menunggu senyum dari malam lalilatul qodar

menyambut-Nya
bersama ikhtiyar sekemampuan anugrah
sampai takdir mempertemukan kita.


oleh Ibnu 'Ziddan pada 25 Juli 2012 pukul 20:39

Tidak ada komentar:

Posting Komentar